Tanjung Lesung Bersama IFC Mulai Bangun Hanggar & Taxiway di Bandara Salakanagara

KAWASAN Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung akan kian menarik di “mata” wisatawan dalam beberapa waktu mendatang. Karena proses pembangunan wisata dirgantara di Bandara Salakanagara yang berada di KEK Tanjung Lesung tengah berlangsung.
Per Selasa (31/8) lalu, alat berat, seperti bulldozer, excavator, wales stump sedang melakukan konstruksi pengerjaan dan pemindahan tanah dalam rangka pembangunan hanggar dan taxiway. Sekedar informasi, taxiway merupakan jalan akses penghubung bagi pesawat terbang antara runway (landasan pacu), apron (area untuk pesawat parkir), hanggar dan terminal.

Dalam proses pembangunan tersebut, pengerjaan dipantau langsung oleh tim Tanjung Lesung dan tim Indonesia Flying Club (IFC). Poernomo Siswoprasetijo selaku Direktur Utama Tanjung Lesung, menerangkan progres pembangunan hanggar untuk fasilitas penunjang IFC di Tanjung Lesung sedang dalam konstruksi pembangunan jalan untuk kebutuhan pesawat lepas landas dan mendarat.
“Per 31 Agustus 2021 ini, progresnya ialah telah dilakukan pelebaran sisi jalan Bandara Salakanagara, merapikan landasan pacu Salakanagara, perpanjangan taxiway ke arah hanggar yang sudah dalam perataan tanah,” terangnya di lantai 2 Menara Batavia, Jakarta Pusat, baru-baru ini.

Poernomo juga menambahkan bahwa taxiway dari airstrip menuju hanggar IFC pun jalanannya sudah dalam perataan tanah. Tahap selanjutnya menunggu selesainya pengerjaan mesin excavator untuk membersihkan jalanan dari tanah dan batu-batuan, dan jika sudah selesai, maka Bandara Salakanagara di Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung sudah siap dipakai untuk olahraga kedirgantaraan dan penerbangan pesawat charter
Lebih dalam, Poernomo berharap pembangunan jalan hingga gedung hanggar dan fasilitasnya bisa berjalan lancar tanpa adanya halangan berarti. Hal itu agar wisata dirgantara ini bisa dinikmati secepatnya bagi para penikmat wisata dirgantara dan juga wisatawan. Apakah itu joy flight atau terbang wisata, flying and adventure seperti parachute, jumping, skydive, gantole, aeromodelling sampai Sport Pilot Training (SPL License).
“Juga, kami berharap di kancah (pariwisata) nasional, Tanjung Lesung bisa menjadi daya tarik tersendiri. Sehingga bisa memajukan kepariwisataan di Indonesia bagi wisatawan lokal maupun mancanegara,” tutup Poernomo.
Tanjung Lesung dan IFC sudah melakukan audiensi ke beberapa pihak atau instansi terkait  akan hadirnya wisata dirgantara di kawasan yang dimiliki Jababeka ini. Belum lama Tanjung Lesung  dan IFC mengunjungi Markas Besar Angkatan Udara di Cilangkap.
Dalam pertemuan tersebut Poernomo Siswoprasetijo dari pihak Tanjung Lesung, bersama Sigit H Samsu selaku Presiden IFC dan Komjen Pol (Purn) Drs. Nanan Soekarna selaku anggota IFC  membahas kerja sama di bidang pengembangan Olahraga Dirgantara (Ordirga) Indonesia Flying Club yang berada di Tanjung Lesung-Banten.
Seperti diketahui, Tanjung Lesung merupakan Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata dan termasuk dalam program 10 “Bali Baru” dari kemenparekraf yang memiliki keindahan panorama dan destinasi wisata pantai yang bisa digunakan sebagai sarana meningkatkan wisata olahraga, alat juang dan minat dirgantara. Tujuannya, untuk mendukung pertahanan negara di dirgantara.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *