TANJUNG Lesung merupakan kawasan wisata yang berlokasi di Pandeglang, Banten. Kawasan wisata seluas area 1.500 Ha ini merupakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata, dan kini telah menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia.
KEK Tanjung Lesung – salah satu project yang dimiliki PT Jababeka Tbk, sedang dalam pengembangan yang diarahkan menjadi destinasi wisata kelas dunia seperti Nusa Dua – Bali. Menurut Setyono Djuandi Darmono selaku Komisaris Utama PT Jababeka Tbk, potensi untuk mencapai titik itu sangat besar, karena wisata yang hadir di Tanjung Lesung sudah berkelas dunia.
“Mulai dari Gunung Krakatau yang sudah dikenal di seluruh di dunia, kemudian keindahan alam pantainya sampai kekayaan budayanya yang eksotis, seperti Taman Nasional Ujung Kulon – yang merupakan telah masuk sebagai salah satu Warisan Dunia yang dilindungi oleh UNESCO, jadi tidak diperlukan promosi yang berlebihan.
Belum lagi Desa Baduy yang unik, wisata kepulauan di Gunung Krakatau dan kepulauan sekitar Tanjung Lesung. Jadi, ibaratnya Tanjung Lesung ialah Nusa Dua-nya provinsi Banten,” kata Darmono, dalam acara the Entrepreneurial Marketing NOW: the 85th Jakarta CMO Club Gathering di Tanjung Lesung Beach Hotel & Resort- Tanjung Lesung, 18 November 2021.
“Dulu pun Nusa Dua tidak seperti sekarang. Tapi karena dibangun hotel, terus orang asing nyaman tinggal di sana. Lalu berkembang ke daerah lain. Itulah yang kami harapkan (terjadi juga) dengan Tanjung Lesung,” tambah Darmono
keistimewaan KEK Tanjung Lesung pun telah diakui oleh Pemerintah Republik Indonesia. Dibuktikan dengan memberikan status Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata kepada Tanjung Lesung pada tahun 2013. Kemudian pada tahun 2016, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memasukkan Tanjung Lesung ke program “10 Bali Baru”.
Arti pemberian status itu sendiri ialah pemerintah akan membangun berbagai fasilitas yang memanjakan wisatawan Tanjung Lesung dan memberikan benefits bagi investor yang berinvestasi di Tanjung Lesung.
Arief Yahya selaku Menteri Pariwisata Republik Indonesia 2014-2019 yang hadir di event tersebut mengakui langsung. Bahwasanya punya potensi yang besar untuk menjadi tempat wisata berkelas dunia. Dimana atraksi, akses, dan amenitas yang merupakan jadi faktor tempat destinasi wisata bisa berkembang, Tanjung Lesung hanya memiliki kelemahan di akses
Oleh karenanya, saat dirinya datang bersama Joko Widodo selaku Presiden Republik Indonesia ke Tanjung Lesung pada tahun 2015, pria yang menjadi advisor dari Markplus Institute ini langsung meminta dibangunkan satu tol yang dikenal Tol Serang- Panimbang. Adapun Tol Serang- Panimbang seksi I sudah dibuka dan tinggal menunggu Tol Serang Panimbang Seksi II dan III rampung yang proyeksinya akan selesai pada akhir 2023.
“Sebab dari atraksi dan amenities, sudah bagus. Sudah ada akomodasi yang beragam, dan aktivitas seru di sini. Tapi (dari segi) akses lemah. Mandalika (yang saat ini jadi perbincangan karena sirkuitnya) itu kebetulan saya yang bangun. Dulu, daerah itu tidak pernah laku, tapi karena saat dulu itu saya atau ada menteri mensponsori, bisa (tumbuh) seperti sekarang. Pendekatan seperti itu yang analogikan dengan Tanjung Lesung,” terangnya.
Ia amat yakin jika Tol Serang- Panimbang rampung, maka tidak hanya Tanjung Lesung yang berkembang tapi juga UMKM di daerah Tanjung Lesung. Kemudian, saat ini sedang digagas juga Marina kelas dunia di sini di mana menggandeng 3 BUMN, yaitu Pelindo III, Wika Realty dan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC). Semata agar aspek atraksi, akses, amenities, bisa terbentuk dengan baik dan Tanjung Lesung bisa menjadi wisata berkelas dunia.
Tak lupa ia menyampaikan apresiasinya terhadap Darmono yang begitu gigih dalam mengembangkan Tanjung Lesung. Dalam perkembangannya melakukan kolaborasi ke berbagai pihak hingga mencapai progres besar seperti saat ini. Menurutnya sosok Darmono merupakan the real of the entrepreneur marketing karena sudah melakukan terobosan atau solusi agar Tanjung Lesung bisa berkembang.
Termasuk yang terbaru bekerja sama dengan Indonesia Flying Club (IFC). Tanjung Lesung telah memiliki paket joy flight wisatawan Tanjung Lesung melakukan joy flight dan menyaksikan panorama Gunung Krakatau dengan pesawat Cessna 152 & 172. Sigit H. Samsu selaku President Indonesia Flying Club menerangkan, hal itu bisa terjadi karena Bandara Khusus Salakanagara telah selesai melakukan perbaikan dan penambahan fasilitas, seperti Hanggar dan taxiway.
“Dengan Tanjung Lesung, saya ingin memimpi satu yang berbeda di Tanjung Lesung. Saya sendiri merupakan petani kedelai, seorang pensiunan yang mencari kegiatan, dan apa yang sudah dilakukan insya allah kita (Tanjung Lesung dan IFC) bisa berkembang,” terang Syamsu.
Optimisme itu pula rupanya yang dirasakan Komjen Pol (Purn.) Drs. Nanan Soekarna selaku salah satu anggota IFC dan Willys Owners Indonesia. Pria yang sibuk menjadi pengurus dan pembina berbagai komunitas dunia otomotif juga mengaku optimis bahwa Tanjung Lesung akan berkembang pesat. Tersebab, hadirnya komunitas seperti IFC di Tanjung Lesung bukan hanya untuk hobi semata, tapi ada value untuk bisa memberi dampak ke masyarakat juga. Oleh karenanya, saat ini sudah ada fasilitas di Tanjung Lesung.
Berbagai pihak yang hadir online maupun offline tersebut sepakat bahwa tak lama lagi KEK Tanjung Lesung akan berkembang, apalagi jika Tol Serang- Panimbang selesai. Di mana membuat waktu perjalanan dari Jakarta ke Tanjung Lesung hanya dua jam saja. Maka, Tanjung Lesung bisa menjadi alternatif tempat liburan baru selain Puncak-Bogor maupun Bandung.
Adapun tokoh-tokoh yang hadir dalam event tersebut ialah Jenderal TNI (Purn) Dr. H Moeldoko Ginting, S.I.P selaku Kepala Staf Kepresidenan 2019- 2024, H. Bambang Soesatyo, S.E., M.B.A selaku Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia, Hermawan Kartajaya selaku Tri-founder dari Philip Kotler Center for ASEAN Marketing selaku moderator, Hyanto Wihadhi selaku salah satu Direktur PT Jababeka Tbk, Basuri Tjahaja Purnama selaku Direktur Utama Bekasi Power dan Poernomo Siswoprasetijo selaku Direktur Utama Tanjung Lesung.